News

Kabar Terbaru..

HM Trader (Ngolah Pikir Berbagi Informasi)
advertis

Scalper_Strategy2


Pada bagian 1 disebutkan bahwa dalam scalping kita mengumpulkan beberapa profit yang tidak begitu besar hingga bila dijumlahkan seluruhnya jadi cukup besar. Walau demikian scalping bukanlah cara trading yang ngawur dengan sembarangan masuk pasar dan bersifat untung-untungan. 
Seorang scalper yang berhasil justru sangat memperhitungkan apa yang diharapkan dari perubahan gerak harga pasar dan keputusan yang diambil. Mereka mengkombinasikan berbagai fitur khas yang ada dalam pasar forex untuk mendapatkan satu kondisi yang pas dan profitable untuk trading. Semua karakter dan fitur dasar yang ada di pasar dimanfaatkan seperti trend harga, formasi dasar candlestick, pola pergerakan harga (pattern) serta tak ketinggalan event rilis berita fundamental dan peristiwa ekonomi penting lainnya. Itulah yang membedakan strategi scalping dengan strategi lainnya ...


5. Memanfaatkan pergerakan harga yang tajam     
Sebagian besar scalper fokus pada pergerakan harga tajam yang sering terjadi di pasar forex. Dalam hal ini tujuannya adalah memanfaatkan perubahan yang tiba-tiba terjadi pada likuiditas pasar untuk memperoleh profit dengan cepat. 
Tipe scalping yang ini tidak begitu mempedulikan apakah pergerakan harga pasar sedang trending atau sideways, yang lebih penting adalah volatilitasnya
Tujuannya adalah mengidentifikasi ketidak seimbangan permintaan dan penawaran harga pasar yang memberi peluang buka posisi. Ketidak seimbangan ini disebabkan oleh kekurangan likuiditas (bisa pada sisi buyer atau seller) yang bisa terjadi sementara dan bisa dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan dalam waktu yang singkat.

Ambil contoh:
bila trading pada EUR/USD, dalam keadaan biasa spreadnya cukup kecil dan pasar cukup likuid hingga jarang terjadi perbedaan (gap) yang berarti antara harga bid dan ask-nya. Tetapi pada keadaan tertentu misalnya akibat rilis berita fundamental yang penting, likuiditas bisa sangat berkurang hingga terjadi perbedaan yang signifikan antara sisi bid dan ask, katakan misalnya bid pada harga 1.3010 sementara ask pada 1.3050. 
Dalam momen yang sangat singkat spread harga bid dan ask akan menjadi sempit dan harga cenderung bergerak ke salah satu sisi (bid atau ask). Scalper akan memanfaatkan momen fluktuasi yang cepat ini untuk meraup profit. Ketika harga telah mencapai 1.3030 dan spread harga bid dan ask kembali menyempit seperti keadaan normal, scalper tersebut akan buka posisi misalnya sell, dan akan ditutup ketika harga turun di 1.3020 karena volatilitas. Dalam hal ini scalper tersebut mendapatkan profit dari reaksi emosional pasar. Gap yang terjadi saat rilis berita fundamental yang penting sering dimanfaatkan oleh para scalper.

6. Pengaturan besarnya leverage
Karena scalper mengumpulkan profit yang tidak begitu besar dan bila dijumlahkan jadi cukup berarti, tetapi sering para scalper tidak merasa puas pada hasil yang diperoleh dalam beberapa minggu atau beberapa bulan dibandingkan dengan tenaga dan waktu yang terbuang untuk trading. Untuk mengatasi hal ini, scalper menggunakan beberapa ukuran leverage ketika trading, tentu saja tergantung dari peraturan broker tempat mereka trading. 
Leverage yang semakin besar akan menyebabkan margin trading (jumlah jaminan) kecil dan bisa menggunakan lot yang semakin banyak. Tetapi banyak scalper yang telah berpengalaman menyarankan agar menggunakan leverage kecil pada 3 bulan pertama trading sampai menemukan sebuah metode yang cocok dan teruji untuk digunakan. Jika cara yang tepat dan teruji telah didapat, ukuran leverage bisa ditingkatkan sedit demi sedikit dengan tidak lupa selalu menggunakan setting stop loss dan target profit.

7. Menguasai analisa teknikal dan aliran gerak harga (order flow) dengan baik
Trading dengan cara scalping yang umumnya dilakukan pada time frame 1 menit dan 5 menit memerlukan pengetahuan analisa teknikal yang agak mendalam terutama untuk menerapkan indikator dan setting parameter yang pas. Selain indikator teknikal, kemampuan membaca dan interpretasi aliran gerak harga (order flow) seperti yang ditampilkan oleh formasi candlestick sangat membantu dan diperlukan. 

Misalnya pada chart 5-menit dibawah ini (hanya sekedar contoh):

 

Seorang scalper harus rajin, teliti dan disiplin untuk terus memperhatikan gerak harga dan megikuti metode yang digunakan karena kecerobohan kecil bisa berdampak besar. 
Peran analisa fundamental dalam scalping sangat kecil dan hampir terabaikan. Walaupun saat rilis berita fundamental, fokus scalper yang sedang terpaku pada indikator teknikal dan order flow candlestick kecil kemungkinannya untuk menganalisa rilis data non farm payrolls misalnya.

Pada keadaan tertentu scalper juga menggunakan analisa trend dengan melihat pada time frame yang lebih tinggi untuk mengetahui trend utama, tetapi tetap menggunakan time frame M1 - M5 dan atau M15 dalam trading. 

Khususnya bagi scalper, broker adalah variabel yang amat penting dan sangat menentukan kemungkinan profitabilitas strategi scalping yang digunakan. 

bersambung  : klik ' Lanjutkan.......3
-------------------0/0--------------------


Belajar bareng yuk Bersama 'Trader Hitam Putih' Indonesia.




No comments:

Post a Comment

Pages


2015-2018 HMtrader.XYZ All rights Reserved