TEKNIKEL 'Trader Hitam Putih' - 2
artikel ini lanjutan dari artikel sebelumnya..
bisa di lihat : Disini...
Memprediksi harga berdasarkan analisis teknikal berbeda dengan analisis fundamental. Pada analisis teknikal, trader hanya mengandalkan pergerakan historik pada sebuah chart yang nantinya dijadikan acuan dalam melakukan aksi jual ataupun beli. Pergerakan historik adalah pergerakan yang terjadi di masa lampau yang tidak memiliki batasan waktu dalam penggunaannya. Jadi, selama chart masih bisa ditarik mundur, itulah yang bisa kita manfaatkan untuk melakukan analisis teknikal.
Analisa teknikal mempunyai 3 prinsip dasar pemikiran:
- Market Price Discount Everything
Yaitu harga yang tercermin dari chart atau grafik telah menggambarkan semua faktor yang mempengaruhi pasar.
Ini adalah asumsi paling mendasar yang dimiliki oleh trader teknikal. Mereka memiliki anggapan bahwa segala bentuk/dampak dari faktor ekonomi, politik, ataupun faktor fundamental lainnya akan tercermin pada chart mereka dan apa yang mereka lihat pada pergerakan historik itulah yang mereka anggap sebagai gambaran keseluruhan atas gejolak pasar yang terjadi. - Price Moves in Trend
Yaitu pergerakan harga tidak bergerak secara acak melainkan berlangsung dalam satu pola (trend) tertentu dan akan terus berlangsung sampai ada tanda-tanda bahwa pola pergerakan ini berhenti dan berbalik arah.
“Trend is friend and price is always right.” Hanya dengan melihat pergerakan secara keseluruhan, trader teknikal sudah bisa menyimpulkan bahwa harga akan terus mengikuti trendnya sampai sebuah trend baru muncul. Artinya, ada kecenderungan dimana harga akan terus bergerak naik ataupun turun sampai pada saatnya ia berbalik arah. Dasar dari asumsi ini adalah bentuk dari ungkapan di atas yang mengartikan trend adalah teman dan harga selalu benar. Ketika seorang trader teknikal akan melakukan risetnya, hal pertama yang akan mereka lihat adalah major trendnya, apakah itu bullish ataupun bearish. Major trend yang terjadi akan menjadi pertimbangan bagi mereka dalam memprediksi harga yang akan datang. Terlepas dari timeframe yang mereka gunakan, ketika melihat pergerakan harga secara dominan, mereka akan terus menganggap harga akan melanjutkan trendnya sampai batasan–dari suatu kondisi tertentu–yang mereka gunakan tercapai. - History Repeats it Selfs
Yaitu ada kecenderungan kuat bahwa perilaku para investor dan pelaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam menyikapi berbagai informasi yang mempengaruhi pasar.
Apa yang telah terjadi dapat kembali terjadi dan akan terus begitu. Itulah asumsi yang muncul dari apa yang telah mereka amati pada grafik pergerakan harga. Mereka meyakini: ketika terjadi pengulangan terhadap suatu kondisi, itu artinya harga selalu bereaksi sama terhadap kondisi tersebut. Mereka yakin akan adanya siklus dalam pergerakan harga yang akan selau terulang dalam periode waktu tertentu. Hal ini disebabkan oleh sifat dasar manusia yang dari dulu sampai sekarang tetap sama dalam menanggapi pergerakan harga yang terjadi.
Belajar jadi Teknikalis yuuk!
Tiga asumsi di atas merupakan perwakilan dari asumsi-asumsi lain yang dimiliki teknikalis secara keseluruhan. Namun demikian, mereka biasanya sangat membutuhkan alat bantu yang terdapat pada chart mereka. Dengan menggunakan alat bantu atau indikator, mereka dapat lebih mudah membaca grafik. Indikator seperti ADX, Alligator, dan lain2 menjadi alat bantu dasar dan paling sering digunakan dalam melakukan analisis ini. Adapun alat bantu dalam analisis teknikal namun bukan merupakan indikator akan kita bahas di sub bagian selanjutnya di pusaka_TEKNIKAL ini. Karena alat bantu tersebut bisa dikatakan 'Kunci' utk menjadi seorang trader Teknikalis yg patut diperhitungkan. Apabila trader bisa mengkombinasikannya dengan indikator yang ada secara baik dan selaras.
Rahasianya akan coba penulis paparkan dalam tulisan2 brikutnya..
Yup itu dulu coretan sedikit teori 'Teknikal kita saat ini.
Semoga memberi cakrawala baru utk kita semua.
Amiin..
--------^_^--------
Belajar bareng yuk Bersama 'Trader Hitam Putih' Indonesia.
No comments:
Post a Comment