Strategy_Reversal (countertrend alias sibonci) PART 2

Selamat Pagi Sobat Trader dimanapun berada. Seneng sekale saat ini kami (red: penulis) bisa menjumpai Sobat semua. Makin asyk dengan tradingnya dan tetap semangat..

Kali ini kami coba hadirkan kelanjutan misi kita tentang membahas salah satu strategy trader yang lumayan ampuh untuk menciptakan profit. Reversal Strategy atau disebut juga CounterTrend alias si bonci( coleteh : pawang HM ).
Sebelumnya Sobat trader pasti sudah membaca sekual tulisan perdana tentang Strategy ini. Mungkin bagi Sobat yang ketinggalan atau terlewatkan nggak ada salahnya bisa ke tekape : STRATEGY REVERSAL/COUNTERTREND/sibonci

Nah pada kesempatan kali ini kami penulis akan coba tampilkan sebuah 'pengalaman pribadi' tulisan yang diketik oleh Sobat Trader.. Yaitu : master trendika yang mana kami (penulis) berharap bisa menambah pendewasaan bagi kita nubie yang yang ingin menerapkan 1 strategy dahsyat ini :

TRADING dengan TEKNIK "COUNTERTREND" ala TRENDIKA

" ...Bermula dari seringnya MC karena bersahabat dengan trend, atau memang karena masih nubie jadi belum tau selanya kapan harus buy dan sell. Yang sering terjadi ketika buy saat naik dan sell saat turun adalah buy di pucuk dan sell di lembah yang mengakibatkan terkena SL bukannya TP karena arah trend yang tak terduga berbalik arah....setuju...!? Solusinya bisa dengan "Locking" atau "Cut loss" yang akhirnya malah mengurangi balance.

Seiring kondisi dompet yang mulai menipis, akhirnya memutuskan untuk melawan trend tanpa SL dengan resiko kehilangan margin karena menahan floating mines, tapi ternyata tidak terlalu lama dibanding menahan floating saat bersahabat dengan trend...Why?

Untuk bisa open buy saat turun dan sell saat naik harus mengetahui kondisi trend yang mulai overbought atau oversold sehingga jika harus mines pun ga terlalu lama - ini menurut gue lho ya...When?

Banyak cara untuk membuat kue bolu yang enak.....maksud gue untuk mengetahui kapan trend sudah mulai dalam kondisi jenuh secara teknikal, antara lain bolinger band, linear regresion dan lain sebagainya. Gimana kalo ternyata bablas? mines dong.

Untuk bisa meminimalisir resiko, yang mungkin bisa diakibatkan oleh perubahan cuaca, sehingga trend yg tadinya sudah mulai jenuh ternyata malah semakin jauh naik / turunnya, maka diperlukan Money Management dan Risk Management yang baik, antara lain dengan menggunakan SL, Pending Order, dan menyesuaikan lot yang digunakan dengan equity. Gw cm pake 1% x 20 open dengan target 30% dari balance flat per bulan. Hahaha....dikit amat.

Contoh :

Modal $1000, untuk leverage 1:1000 maka margin 1lot=$10, maka gw hanya menggunakan 1% dari balance/equity yang artinya adalah 0,1 lot per transaksi yang akan menghasilkan profit $0,1 per pips, berarti untuk mendapatkan profit 30% sebulan gw harus mencari 3000 pips sebulan (20 hari) atau 150 pips sehari ga banyak kan....ga lah bagi para scalper yg dah biasa nyopet per candle di h1 atw h4.

Sebenernya ada treader yang bisa dapet profit hinga diatas 100% sebulan kenapa cm 30%? Tujuan utamanya adalah untuk me-mainset kondisi emosional dan memanage margin sehingga bisa menahan floating dalam jangka waktu yang cukup lama. Karena gw lebih suka margin yang berkurang ketimbang balance yang berkurang.

Berikut ini adalah data trade periode 9-13 mei 2016 dengan metode countertrend.

Review Gambaran hasil trading dengan Strategy CounterTrend ala Trendika :