News

Kabar Terbaru..

HM Trader (Ngolah Pikir Berbagi Informasi)
advertis

Mengidentifikasi Kondisi Overbought / Oversold Market (part-1)

Pagi Sobat Trader seperjuangan. Hmm.. makin azik trading? Kali ini boleh ya sekarang kami coba coret2 lagi. Dalam blog ini?
Sebenar dalam beberapa waktu lalu point ini pernah kami munculkan & berharap kami akan mendapatkan upan baliknya dari artikel pancing untuk sobat trader. Nggak ada salahnya reviews sejenak ditekape : DISINI...

Tulisan ini mencoba menanggapi dari beberapa pertanyaan yang sering ada disekitar kita. Salah satunya kemarin mas Bhay di sebuah forum dapet beberapa/baca pertanyaan yang lumayan 'Super Sekale' katanya. Dan disini Kami cuba untuk paparkan sedikit celotehannya pada team seminggu yang lalu...

Karena banyak tulisan dalam blog ini emang keluar dari colotehan2 beliau -Tanpa sengaja. Dan kami (penulis) mencoba mengumpulkan dan menuliskannya disini mungkin saja kita or Sobat Trader bisa dapet 'susuatu' nya..

Diantara Pertanyaan2 itu :
1. dr : sobatrader oscar777 (jkt)
manisopit: mbah aku penasaran ini kalau mau lawan trend ngitung yang tepat bagaimana ya supaya jangan terseret jauh, apalagi lot gede (yakin), aku masih samar samar, misalnya huum di 69, sekarang kan turun, nah mau ceprot buy itu apa saja tanda tanda yang harus diperhatikan, supaya valid 1%?
2. dr : sobatrader master soni (mlg)
overbouth/sold itu ada apa tidak sih==kalo ada carane mengetahui tanda ne piye==trs apa yg musti kita lakuin?
3. dr : sobatrader arianto88
denger2 ob/os itu fatamorgana. gmn cara mengetahui tanda2 trend berakhir?
3. dr : sobatrader Abdul RZ (selangor)
guru apa sama apa beda support/resistance sama obos? hm bisakah mendeteksi 2 kasus tersebut...?

Sebelum masuk ke jawabannya dari pertanyaan diatas. Sekiranya berkenan mari kita paparkan dulu & belajar bareng..
Sobat sering mendengar atau membaca para trader yang mengatakan harga saat ini berada di area overbought atau oversold; “jenuh beli” atau “jenuh jual”.
AtauSobat mungkin telah mengetahui bahwa jika harga sudah dianggap overbought (jenuh beli) maka ada kemungkinan ia akan bergerak turun. Sebaliknya, jika dianggap oversold (jenuh jual) maka ada kemungkinan pergerakan selanjutnya akan naik.

Namun tahukah Sobat bagaimana cara mengidentifikasi keadaan overbought dan oversold yang sesungguhnya? Artikel kali ini akan mengulas bagaimana mengidentifikasi kedua hal tersebut dengan baik dan walaupun masih jauh dari kebenaranya.

Ok disini penulis coba satu kejadian . Dan misal kita menggunakan sebuah indikator ' stochatic'
Perhatikan gambar dibawah:...

Kasus 1 : Real Bounce/Koreksi Stabil

Hal yang paling penting untuk dilihat dari pergerakan suatu harga adalah apa yang terjadi saat harga bergerak cukup kencang, misalnya ketika harga bergerak turun dengan sangat tajam dalam hitungan menit.

Perhatikan grafik berikut :
---

Seperti terlihat pada grafik diatas, harga terpantau mengalami penurunan yang tajam (biasanya karena ada data ekonomi yang dirilis). Penurunan tajam yang terjadi tersebut pada suatu titik akan mengalami kejenuhan. Jika saat stochastic berada di area oversold dan harga kemudian memantul kembali ke atas (terkoreksi), bisa dikatakan koreksi tersebut merupakan koreksi nyata/stabil.

Kasus2 : Dead Cat Bounce/Koreksi Spekulasi

Pembalikan ini terjadi ketika harga tidak mengalami pergerakan yang tajam melainkan bergerak dalam range yang sempit (sideways atau konsolidasi).

Pada kasus ini, apabila indikator stochastic misalnya memberikan sinya oversold maka ini merupakan oversold yang spekulasi, karena harga hanya bergerak dalam range yang sempit. Bahkan kadang harga bisa melanjutkan penurunan ke level yang lebih rendah meskipun stochastic berada di area oversold.

Perhatikan grafik berikut :
---

Terlihat pada grafik di atas bahwa harga bergerak sideway dan Stochastic Oscillator menunjukkan indikasi oversold. Ini adalah kondisi oversold spekulasi/atau juga sering ada yang nyebut palsu. Jika Sobat ikuti stochastic yang memberikan sinyal Buy dan anda masuk posisi Buy maka kemungkinan besar Sobat akan terjebak 'masa Galau..'. Bisa Sobat lihat ternyata harga hanya naik sedikit, setelah itu turun lagi bahkan lebih tajam.

Nah, setelah melihat contoh kasus di atas setidaknya bisa membuka pikiran sobat trader sedikit garuk2 kelapa ( eeh salah 'e  kepala') bahwa tidak selamanya indikasi overbought atau oversold suatu indikator akan diikuti oleh pembalikan arah atau koreksi.

Misalnya dalam kasus seperti gambar di bawah ini:


Apa yang terpikir dalam benak kita melihat pergerakan contoh SS diatas?
Lalu dimana overbouth/oversold itu berada??
Bagaimana ...dan bagaimana untuk mengambilkeputusan yang terbaik dalam situasi tersebut?


Artikel ini begitu panjang untuk kami tuliskan semua malam ini. Jadi sabar ya Sobat..


spiritual trader
( BERSAMBUNG... next time/coming soon )


No comments:

Post a Comment

Pages


2015-2018 HMtrader.XYZ All rights Reserved