Kajian kita kali ini merupakan sedikit tambahan dari point sebelumnya yaitu tentang : Kunci Rahasia Teknikal [part-2] - Sub Point = Pivot--Support dan Resintasi. Mungkin Sobat yang telat ikut pelajaran sebelumnya bisa kunjungi TKP nya sebentar...
Trader Profesional dan pelaku pasar menggunakan pivot points untuk mengidentifikasi potensi tingkat support dan resistance.
Sederhananya, titik pivot support dan resistance adalah wilayah di mana arah pergerakan harga mungkin bisa berubah. Mengapa Pivot Points begitu menarik? itu semua karena mereka Objektif
Sederhananya, titik pivot support dan resistance adalah wilayah di mana arah pergerakan harga mungkin bisa berubah. Mengapa Pivot Points begitu menarik? itu semua karena mereka Objektif
Dalam banyak hal, titik pivot sangat mirip dengan tingkat Fibonacci. Karena begitu banyak orang yang melihat level tersebut, mereka hampir menjadi self-fulfilling.
Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa dengan fibonacci, masih ada subjektivitas yang terlibat dalam memilih swing tertinggi dan swing terendah. Dengan pivot point, trader menggunakan metode yang sama untuk menghitung mereka. Banyak Trader mengawasi tingkat ini dan anda sebaiknya juga.
Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa dengan fibonacci, masih ada subjektivitas yang terlibat dalam memilih swing tertinggi dan swing terendah. Dengan pivot point, trader menggunakan metode yang sama untuk menghitung mereka. Banyak Trader mengawasi tingkat ini dan anda sebaiknya juga.
Pivot point sangat berguna untuk trader jangka pendek yang ingin mengambil keuntungan dari pergerakan kecil harga. Sama seperti level support dan resistance normal, trader dapat menggunakanya denga tehnik break atau bounch.
Range-bounce trader menggunakan pivot point untuk mengidentifikasi titik-titik pembalikan. Mereka melihat titik pivot sebagai daerah di mana mereka dapat menempatkan perintah jual beli.
Breakout trader menggunakan pivot point untuk mengenali tingkat kunci yang harus tembus sebagai klarifikasi bahwa breakout tersebut adalah bukan sinyal palsu(false break).
Berikut adalah contoh dari Pivot Points yang diPlot pada Grafik USD/EUR 1-jam :
Seperti yang dapat Anda lihat di sini, support dan resistance horizontal ditempatkan pada chart Anda. Dan lihat, mereka ditandai dengan baik untuk Anda! terlihat nyaman.
Berikut ikhtisar singkat di pivot point :
Berikut ikhtisar singkat di pivot point :
PP : Pivot Point S : Support R : Resistance
Tapi jangan terjebak dalam pikiran anda bahwa “S1 harus menjadi support” atau “R1 harus menjadi resistance.” Kami akan menjelaskan mengapa nantinya. Dalam pelajaran berikut ini, anda akan belajar bagaimana menghitung pivot points, berbagai jenis titik pivot dan yang paling penting, bagaimana Anda dapat menambahkan pivot point ke toolbox trading anda.
Berikut adalah beberapa tips yang mudah untuk dihafal, dalam membantu Anda untuk membuat keputusan perdagangan secara cerdas dengan pivot point :
Pivot point adalah teknik yang digunakan oleh trader untuk membantu menentukan potensi support dan resistance.
Ada empat cara utama untuk menghitung titik-titik pivot: Standar, Woodie, Camarilla, dan Fibonacci.
1. Pivots bisa sangat berguna di forex karena banyak pasangan mata uang biasanya berfluktuasi antar tingkat pivot. Sebagian besar waktu, harga berkisar antara R1 dan S1.
2. Pivot point dapat digunakan untuk tehnik bounce, break, dan trending..
3. Sentimen (atau trend) trader menggunakan pivot point untuk membantu menentukan bullish atau bearish dari pasangan mata uang.
4. Kesederhanaan pivot points jelas membuat mereka alat yang berguna untuk menambah alat dalam toolbox trading anda. Anda akan menjadi lebih sinkron dengan pergerakan pasar dan membuat keputusan perdagangan yang lebih baik.
Menggunakan analisis titik pivot saja tidak selalu cukup. Belajar menggunakan pivot points bersama dengan alat analisis teknis lainnya seperti pola candlestick, MACD crossover, moving average crossover, stokastik, RSI, dll akan memungkinkan Anda sukses dalam trading.
Menghitung Pivot Point
Hal pertama yang akan Anda pelajari ialah bagaimana menghitung tingkat titik pivot. Titik pivot yang terkait dengan tingkat support dan resistance dihitung dengan menggunakan pada harga open, high, low, dan close. Karena forex adalah pasar yang selalu berputar selama 24-jam, sebagian besar para trader menggunakan waktu pada penutupan sesi New York dihari sebelumnya. Perhitungan untuk titik pivot ialah sebagai berikut :Pivot Point (PP) = High + Low + Clos / 3 Support dan resistance yang kemudian dihitung dari pivot point seperti : Support dan Resistance pertama...
Resistance Pertama (R1) = 2 x PP - Low
Support Pertama (S1) = 2 x PP - High Support dan Resistance kedua...
Resistance Kedua (R2) = PP + (High - Low)
Support Kedua (S2) = PP - (High - Low) Support dan Resistance ketiga...
Resistance Ketiga (R3) = high + 2 (PP – Low)
Support Ketiga (S3) = Low – 2 (High – PP)
Apabila anda membenci suatu penghitungan aljabar, anda tidak perlu takut harus melakukan perhitungan ini secara sendiri. MT4 indicator telah secara otomatis akan melakukan hal ini untuk memudahkan anda dalam menggunakannya.
Pivot Range
Trading Cara yang paling mudah untuk menggunakan level pivot point ialah dengan menggunakan Support dan resistance biasa. Sama seperti support dan resistance, dimana harga akan menguji level tersebut berulang kali. Sekarang mari kita perhatikan sebuah contoh. Berikut dimana sebuah chart GBP/USD yang menggunakan time frame 15m :Pada tabel diatas, anda bisa melihat harga yang menguji tingkat dukungan S1. Jika anda berpikir harga akan memantul, yang dapat anda lakukan adalah buy dan kemudian menempatkan stop loss pada tingkat support berikutnya.
Namun jika anda konservatif, anda dapat menempatkan stop loss tepat dibawah S2. Apabila harga mencapai S2, kemungkinan tidak akan balik kembali, baik S1 dan S2 bisa menjadi sebuah resistance level.
Jika anda sedikit lebih agresif dan yakin bahwa support di S1 akan tembus, anda dapat menempatkan stop loss anda tepat dibawah S1. Adapun untuk menempatkan take profit, anda bisa menempatkan Take Profit pada Pivot Point atau R1, yang juga dapat memberikan semacam resistance. Mari kita lihat apa yang terjadi jika anda melakukan buy. Sepertinya S1 memang sebagai support! Apa lagi, jika anda telah memasang Take Profit pada Pivot Point. Tentu saja tidak selalu sederhana seperti itu.
Sebaiknya anda tidak mengandalkan hanya pada tingkat titik pivot. Melainkan anda juga dapat menggabungkan analisa Candle dan jenis-jenis indikator lainnya untuk membantu dalam memberikan suatu konfirmasi sebelum memasuki pasar.
Misalnya, jika anda melihat bahwa doji sudah terbentuk diatas S1, atau bahwa stokastik mengindikasikan kondisi oversold, maka kemungkinan S1 akan menjadi support. Terakhir, anda juga harus sangat memahami bahwa terkadang, harga hanya akan menembus pada semua tingkat seperti bagaimana Roger Federer melakukan kompetisi diWimbledon.
Apa yang akan anda lakukan ketika hal tersebut terjadi ? apakah akan terus menahan order anda dan hanya bisa menonton account anda berkurang ? atau anda akan mengambil keuntungan dan mendapatkan kembali beberapa pips
Belajar bareng yuk Bersama 'Trader Hitam Putih' Indonesia.
Klik : [ TO CONTINUE ]
No comments:
Post a Comment